Menuai Hasil dari Apa yang di tanam
Perkenalkan nama saya nurbaini. Anak pertama dari 4 bersaudara yaitu Zulfikar Rusmaniar dan Nurhidayat. Sebulan sebelum kepergian Ayah saya sempat berbincang bagaimana jika saya kuliah di luar, namun jawaban ayah dengan tegas kan di batam banyak tempat kuliah. Ternyata itu pesan yang dalam banget buat saya .Ayah pergi pada 20 hari sebelum saya UN di SMK karena pembuluh darahnya pecah. Rasanya sedih sekali..... saya belum sempat membahagiakan beliau. Namun saya harus kuat karena saya anak pertama yang masih memiliki 3 adek yang harus saya biaya. Ibu saya seorang yang kuat walaupun hanya ibu rumah tangga namun saya bangga memiliki ibu seperti beliau, pekerja keras dan sangat tangguh.
Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang memuaskan. 1 bulan setelah kelulusan saya sudah bekerja walaupun ijazah smk saya belum keluar. Awalnya saya masih ragu untuk kuliah karena masih harus membiayai adik-adik saya sekolah. ibaratnya saya adalah tulang punggung keluarga. Namun setelah setahun saya bekerja ada teman satu kantor yang mendukung coba-coba saja cari infomasi dulu siapa tahu bisa mengajukan beasiswa. Jujur saya iri dengan teman-teman yang bisa kuliah. Akhirnya saya mulai mencari informasi di web tentang Politeknik Negeri Batam. Ternyata ada program PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) dari Poltek. Saya mulai mempersiapkan berkas persyaratan untuk ikut jalur itu. tahapan demi tahapan saya lewati. Sesi terakhir adalah Wawancara. kemudian 2 bulan setelah itu saya melihat pengumuman di web nama saya lulus.... Alhamdulillah.
Padahal uang sepeser pun gak ada nih di tangan. Akhirnya saya bilang ke nenek untuk meminjam uang dulu sekitar 1.750.000,- karena seingat saya kalau ikut PMDK bayarnya cuma setengah. Pergilah saya ke kampus untuk melunasi uang pembayaran kuliah dan alhamdulillah lagi saya ternyata di tanggung full hanya saja membayar 50.000,- uang koperasi pada saat itu. Padahal 1 tahun sebelumnya uang masuk sekitar 6 jutaan. Beruntungnya saya karena di tahun saya masuk ke poltek telah menjadi negeri. Ini karena kerja keras belajar waktu SMK dengan belajar giat dan mendapat nilai bagus, kemudian segala perlombaan yang saya ikuti juga mendukung untuk meraih beasiswa itu tanpa tes. Sedangkan teman saya banyak yang ingin masuk sana udah tes 3 kali masih gagal juga. Saya merasakan belajar sungguh sungguh akan membuahkan hasil tidak pada saat kita belajar namun 5 sampai 10 tahun setelah itu. Maka dari itu marilah semua kita sama-sama belajar. walaupun sekarang sudah menikah dan memiliki anak tidak menghambat untuk kita tetap belajar.
Semoga cerita ini bisa di ambil ibrohnya
2 Comments
terus semangat ya, karena belajar tak kenal usia
ReplyDeleteiya mbak.... makasih,,,,
Delete